Powered By Blogger

Kamis, 19 Februari 2015

Secret Admirer 1

''Apa salahku?'' tanyaku.
.
Aku menatap matanya dengan penuh beribu tanya, apa salahku dan apa yang telah aku buat sehingga dia dengan mudah memutuskan hubungan ini, tapi kenapa dia hanya diam dan menundukkan mukanya,,, suasana waktu itu begitu sunyi dan udah jam 5 sore,, begitu sunyi di ruang kelas ini cuma ada aku dan dia,,

hampir 10 menit lebih dia terdiam dan tanpa menjelaskan apa salahku dan kenapa dia memutuskan hubungan ini, aku hampir mau menangis, tapi aku mencoba untuk menahan butiran air mataku,, akhirnya dia mengangkat mukanya dan berbalik menatapku, dia sedang mencoba untuk mengatur kata kata yang harus dijawabnya,

"kita putus, gak perlu tahu apa alasannya,, ini jalan yang terbaik, aku sedang mencoba untuk melindungimu, aku gak ingin kamu terluka, jangan pernah coba buat tanya, aku masih mencintaimu'' kata dia

dia langsung mencium keningku, kata kata ini terlalu sakit buat aku dengar,, dia pergi,,, sambil menundukkan mukanya,,hanya bisa melihat punggungnya tanpa sebuah senyuman.. aku langsung duduk dan menangis,, air mata ini mengalir begitu saja, kenapa harus sekarang dan cerita cintaku harus berakhir seperti ini,, aku mencintainya, bukan cinta tapi aku menyayanginya bahkan lebih dari itu aku menyukainya,,aku sedang mengatur emosiku agar tidak panik dan aku mencoba berdiri, aku harus pulang,aku memang terluka tapi aku harus pulang, aku berjalan dengan penuh kegelisahan, ini sudah terlalu sore aku ambil tas dan helmku aku berlari mengambil motorku,, aku keluar dari sekolah, dengan penuh gejolak dalam hatiku,,, dan hari ini adalah hari sabtu aku akan melewati malam minggu dengan banjir tangisan,,,disepanjang perjalanan pulang aku masih terngiang kata katanya '' ini jalan yang terbaik, aku sedang mencoba untuk melindungimu, aku gak ingin kamu terluka, jangan pernah coba buat tanya, aku masih mencintaimu'' kenapa dan ada apa dengan hubunganku,,selama ini kami gak pernah bertengkar hebat atau ada masalah dengan cewek atau cowok lain tapi aku gak ingin berprasangka buruk atau negative thinking dengan dia, aku gak pernah ingin diputusin karena ada cewek lain apa yang sebenarnya terjadi disini apa salahku apa yang telah aku lakukan sehingga dia memberikan aku rasa sakit ini, aku mencoba berfikir keras tapi kepalaku malah sakit aku berhenti memikirkan itu dan kembali air mata mengalir tanpa disuruh,, akhirnya aku sampai rumah aku harus kelihatan ceria,,

''Assalamu'alaikum'' sapaku dengan sebuah senyuman
''Wa'alaikumsalam, tumben sendiri mana Ronny?"tanya mas Adit
''Ehm dia pulang duluan habis ashar tadi,aku masih ada tugas disekolah,, maaf gak sms mas, aku lupa, ehm aku mandi dulu ya mas bentar lagi maghrib''jawabku
''ow ya udah istirahatlah bentar lagi mau maghrib, mas juga baru saja datang dari solo, oh ya sms Ronny ya suruh nanti habis isya' ke sini aku mau bicarain sesuatu''perintah mas Adit
"mas sms sendiri aja ya, aku gak ada pulsa"jawabku dengan penuh senyuman
"kebiasaanmu itu punya HP canggih tapi zero pulsa, ya udah nanti aku telepon aja"kata mas Adit
''pamer pulsa" candaku

aku langsung masuk kamar dan merebahkan badanku ke tempat tidur,, ternyata masih banyak hal yang harus aku hadapi, aku langsung mandi dan membersihkan diri,,sehabis maghrib aku mencoba untuk makan tapi gak bisa,,
''nduk, wis maem?"tanya mas Adit
''empun mas, tapi dikit aku udah makan disekolah tadi?"jawabku

aku berbohong.. maaf mas Adit, ''ehm mas aku ijin keluar dulu, aku mau ambil buku dirumahnya Nita, ehm mungkin sampe jam 9an ya,,, kan malam minggu"pintaku

"lho kan Ronny nanti kesini gak mau ketemu?"tanya mas Adit
"kan yang punya urusan mas Adit bukan aku, aku gak ikut dech nimbrung urusan mas ma Ronny paling paling urusan acara band atau anak anak kampus mas mau numpang promo disekolahku,"jawabku

"ngasal kamu, bukan ni urusan desa kok, mau ada acara tapi aku butuh anak anak dari desanya Ronny buat bantu aku, biasa acara pemuda"jelas mas Adit
"ow,, ya udah Assalamu'alaikum"kataku
"wa'alaikumsalam.."jawab mas Adit "eh jangan lupa beliin aku bakwan and tempe tapi yang masih anget ya, pakai duitmu dulu"

"ya, tapi agak nanti yo"jawabku
"Assalamu'alaikum" ada seseorang yang mengetuk pintu rumah kami
"Wa'alaikumsalam"jawab kami

Mas Adit membuka pintu aku ikut dibelakangnya,,"oh kamu Ron,,mau sholat isya' disini ya,, bentar lagi 10 menit lagi kamu duduk dulu aku ganti baju dulu nanti kita ke masjid bareng''kata mas Adit

"iya mas,, tadi aku habis dari nganter ibu ke rumah Budhe, ibu mau nginap disana jadi daripada bolak balik aku langsung ke sini" kata Ronny
"ow ya udah,, nduk temenin Ronny dulu mas mau ganti baju"pinta mas Adit
''inggih mas"jawabku

aku cuma terdiam,, aku lihat Ronny duduk dan membuang mukanya ke jalan aku tahu dia gak mau bahas tentang kejadian sore tadi,,

"aku mau ke rumah Nita, dan......... jangan bilang ke mas Adit tentang masalah kita,, kamu tahu mas Adit biar aku yang ngomong dan jelasin semua,,,,,,,,,,,,Assalamu'alaikum.."kataku sambil pergi, aku takut untuk melihat wajah Ronny

"wa'alaikumsalam"jawab Ronny
Ya Tuhan begitu berat hati ini, bahkan aku ingin menangis ketika dia membalas salamku..
''Assalamu'alaikum"kataku
''Wa'alaikumsalam''jawab nita
"tumben kamu kesini, padahal kan malem minggu,, ada tugas mendadak ya.. atau kang masnya lagi sibuk jadi gak ngapelin ha ha" ejek nita
"ada kok tuh ngapel dirumahku tapi yang diapelin mas Adit, aku lagi banyak tugas buat bulan ini maklum kumpulin materi buat semester depan,, oh ya kamu masih ada file ringkasan materi kelas 2 gak yang kamu buat dulu, aku mau copas, kemaren flashku mandi jadi bersih deh he he"kataku
aku sedang mencoba buat menutupi kesediihanku dengan tersenyum dan membuat senyuman, aku harus belajar karena masalah ini akan menjadi besar ketika aku masuk sekolah hari senin besok,, aku harus belajar ikhlas dengan keputusannya dan belajar menerima kenyataan,.

"ada sih tapi kayaknya kemaren flasku dipinjam ma Ridho''jawab Nita
"Ridho?? kelas kita kan gak ada yang namanya Ridho"kataku

"mulai lebay,, Ridho itu kan sohibnya kang mas kamu to,, dah lupa ya?kayaknya udah 3 hari yang lalu dia pinjam flasku dan belum dikembaliin,, katanya sih ada tugas buat makalah coba kamu tanya ma Ronny siapa tahu mereka satu tim dalam buat makalah itu"jelas Nita
"ada copynya gak dilappy kamu, soalnya aku mau file itu selesai aku kerjain malem ini,,,"pintaku

padahal sebenarnya aku belum siap buat bersikap biasa atau bicara biasa ma Ronny,,
"gak ada, file itu hanya aku simpen diflash kesayanganku itu udah tanya ma Ronny aja,, biasanya kan langsung diambilin he he"ejek Nita
"mulai deh, iya nanti aku minta ma Ridho dulu, kayaknya Ronny lagi banyak urusan,, ya udah aku pulang dulu, yayangmu gak apel ya Nit,, sepi banget,, he he" ejekku
"mulai lebay deh,, sejak kapan aku punya yayang,,, aku kan jomblo sejati sejak kelas 1,,, ha ha "jelas Nita
"iya jomblo sejati"kataku
aku tersenyum,, dalam hati aku 'aku juga jomblo kok,'
''Assalamu'alaikum"kataku
"Wa'alaikumsalam"jawab Nita

Aku berjalan melewati warteg,, 'pesenan mas Adit,, aku lupa bawa duit,, gak mungkin mau ngutang, gak usah dibeliin aja....' kenapa kata kataku jadi kayak orang bego gini,, aku lihat jam diHP ku udah jam 9 lebih aku harap Ronny dah pulang jadi aku gak perlu berakting didepan mas Adit,, sampailah aku didepan rumahku,, masih ada motor Ronny,, jadi dia belum pulang,, huft,, aku menarik nafas dalam dalam, bersiap akting didepan mas Adit,,

''Assalamu'alaikum"kataku sambil masuk ruang tamu aku menatap mata Ronny untuk beberapa detik sebelum dia membuang wajahnya
"Wa'alaikumsalam.. mana pesenanku!" jawab mas Adit dan Ronny
"maaf mas, aku lupa bawa duit, tapi aku bisa beliin sekarang kok,,"kataku
"biar mas beli sendiri aja, nanti kamu mampir kemana mana, apalagi ni malem minggu jalan full update,,Ron kamu tunggu ya aku beliin jajan dulu,, Nduk buatin Ronny es teh kayaknya dari tadi dia kepanasan mas juga minta 1 gelas jadi intinya buatin 2 gelas plus manis,," leter mas Adit
"maunya,,iya nanti aku buatin, "jawabku

Mas adit udah keluar buat beli gorengan,, tinggal aku dan Ronny. rasanya aku pengen nanyain semua sopertanyaan yang ada diotakku ini ma Ronny malem ini dan harus terjawab disini tapi ada mas Adit, aku takut dengan reaksi mas Adit yang begitu terlihat asyik dengan kerjaannya,,
"ni es teh nya"kataku sambil berlalu pergi tapi,,,,
ada yang memegang tanganku, aku gak berani menoleh ke belakang, aku takut menatap mata dan wajahnya aku takut gak bisa atur emosi,, aku cuma terdiam dan nunggu dia buat lepasin tanganku,,

"maaf,, jika ini begitu berat buat kamu, aku juga hampir gak kuat buat berakting seperti ini di depan mas Adit,, aku hanya ingin,,,,,,,,"kata Ronny
"gak perlu minta maaf, untuk sekarang bersikaplah biasa ma mas Adit..'' jawabku sambil melepaskan tanganku dari tangan Ronny,, aku memberanikan diri menoleh dan menatap mata Ronny,, air mataku mengalir "senyumlah didepan mas Adit, itu permintaanku"
Ronny hanya terdiam ketika aku berlari ke dapur,,, aku tidak mendengar jawaban dari permintaanku,,

Tuhan jangan jadikan aku manusia yang penuh dengan rasa yang terlalu mencintai, aku ingin bisa meredam emosi dan perasaan ini, jika memang dia bukan milikku biarkan rasa sakit ini sebagai balasan dosaku dulu, tolong jangan buat aku menjadi begitu kotor karena hal itu, aku tahu aku sudah melakukan kesalahan yang sangat besar dengan dia, tapi apakah hanya sebatas ini arti kesetiaan,  aku tidak ingin ada pria lain yang menerima keadaanku ini aku ingin dia yang menjadi suamiku kelak,,

‘’nduk,, nduk,, mau gorengan gak?”kata mas Adit
Aku berjalan dari dapur, aku memang sengaja mengambil wudhu tadi untuk sholat isya’ dan memang sengaja tidak aku lap mukaku dengan handuk agar mas Adit tidak curiga kalau aku baru saja menangis,,
“mas taruh aja didapur, aku mau sholat, nanti aku makan,, “jawabku dengan penuh kelesuan

Sebenarnya aku malas dan gak mau lagi memikirkan hal ini lagi, aku ingin tidur karena pikiranku memang sudah terlalu lelah dan hanya bisa menangis, setelah sholat kurebahkan tubuhku dikasur, huft aku mengambil nafas dalam dalam aku sedang mencoba membuka HPku, tidak ada sms atau misscalled hanya ada wallpaper seseorang yang sedang tersenyum kepadaku, senyuman yang akan aku rindukan senyuman yang belum tentu ku bisa dapatkan lagi, aku mencoba membuka folder aku pindahkan beberapa file ke lappy,, folder semua foto Ronny, .
Mataku terlelap,, ‘I hope u know I hope u know…..’ lagu dari Fergie Big Girl don’t cry,, ada sms masuk,,

“aku pulang dulu, besok aku jemput jam 10,, ada hal yang ingin aku kasih tahu”

Sms dari Ronny, aku langsung tertidur,, aku harap semua ini cuma mimpi dan saat aku terbangun nanti semua akan kembali normal, ….

Aku terbangun suara adzan Shubuh bersaut sautan,,
“nduk,, ke masjid yuk..” ajak mas Ronny sambil mengetuk pintu kamarku
“iya mas, aku ambil wudhu dulu”jawabku
Pagi ini matahari begitu indah,, tersenyum malu kepada langit,,, langit juga tersipu dengan sinar matahari, aku tersenyum kecil, ;;
“lah,, kok malah senyum senyum sendiri, kemaren Ronny bilang mau ajak kamu jalan jalan hari ini karena dia mau beli pesenan mas juga, mas gak bisa pulang 2 minggu kedepan,, mas masih harus kejar bahan skripsi, mas pengen cepet lulus dan ambil kerja biar kamu juga bisa kuliah,,”kata mas Adit
“2 minggu,, ??”tanyaku dengan nada kaget

Aku memang sudah biasa ditinggal mas Adit sendirian dirumah tapi kalau terlalu lama aku juga takut dirumah karena aku sering menangis sendiri saat berada dirumah sendiri,,
“gak pa pa mas, aku juga akan menyibukkan diri buat UN  besok, oh ya mas, masak yang enak ya, kan besok 2minggu gak ada yang masakin aku,,”kataku dengan bercanda
“jadi aku tukang masak to disini, ok ok,, sudah jam 9,, bukannya mau pergi,, nanti kalau cari barangnya yang murah ya, jangan yang terlalu mahal.. mas kasih 500ribu,, harus dapet semua,, Ronny tahu kok tempatnya”kata  mas Adit
Aku mengangguk,, kenapa semuanya kembali menjadi normal, apakah aku menangis kemaren itu cuma mimpi,…

“nduk,, Ronny sudah didepan,,”kata mas Adit
“iya mas, sebentar lagi”kataku
Aku menghampiri Ronny tapi siapa cewek yang dibawa Ronny ini,,
“kamu bawa motor sendiri ya, kenalin ini Nindy.. anak kelas 10,, “kata Ronny
“oh ya,, kalian duluan dulu,, tunggu aku diwarung pojok jalan, aku mau anter mas Adit ke rumah mbk Shinta dulu,, nanti aku nyusul,,”jawabku
Aku cuma cari alasan agar Ronny ajak Nindy pergi, biar mas Adit gak tanya macam macam,,,
“mas aku pergi yo,, assalamu’alaikum”aku pamit
“wa’alaikumsalam”jawab mas Adit

Aku masih berfikir siapa cewek tadi itu, setahuku aku gak pernah dengar nama cewek itu didalam hubungan kami,, apakah dia.. tidak tidak! mana mungkin dia sejahat ini baru kemaren dia bilang putus terus sekarang sudah ada cewek lain, apa itu memang dirimu yang sebenarnya,,, tolong jangan lakukan ini kepadaku, jika memang kau selingkuh selama ini,, tidak dia tidak pernah selingkuh,,,

Kami berhenti  di sebuah taman, cukup banyak orang disitu, aku duduk,,, Nindy menghampiriku dan bertanya padaku,,,
“ow,, kamu ya mantannya Ronny,, cantik enggak,, terkenal enggak,, apa sih hebatnya kamu,, eh,, kasihan kamu udah diputusin Ronny masih aja ngintil gak punya malu, jangan jangan kamu ini emang gak punya kemaluan”kata Nindy dengan nada yang kasar
“kalau iya kenapa…”kataku dengan penuh kekesalan
Plak ,,, aku mendengar tamparan,, ada seseorang didepanku yang sedang melindungiku dari tamparan Nindy…

“Ron,, ngapain kamu disini..”Tanya Nindy
“jangan sekali sekali loe sentuh Dita,, kalau loe gak pengen ..”kata Ronny dengan penuh emosi
Aku hampir mau lari,,
“aku gak tahu masalah kalian tapi aku tahu maksud dari semua ini,, ni duit titipan dari mas Adit,,  barangnya serahin ke mas Adit aja,, biar kalian yang beli aku masih ada urusan,, “kataku
Aku berlari,,, aku emang sudah tahu maksud dari ini semua,, aku hanya berpura pura tabah dan menerima ini,,

apa maksud kamu Ron?” tanya Nindy
“lebih baik loe pergi daripada gue gampar,, gue udah bilang jangan pernah sentuh Dita,, loe boleh buat suka hati ma gue tapi jangan ma Dita,, dia nyawaku”kata Ronny
Nindy langsung pergi dengan penuh amarah,, Ronny memukul pohon yang ada didepannya,,
“maafkan aku Dit,,”kata Ronny dalam hati

Aku menangis lagi,, baru jam11,, aku datang ke sekolah untuk  menyendiri,, aku lebih suka sekolah daripada tempat lainnya,,, aku mulai berhenti menangis,,, sudah jam 4,,,
“Dit,,” ada seseorang yang memanggilku
Aku melihat ke belakang tidak ada siapapun disitu,, aku cuma berhalusinasi,,
“Dit,,,”ada yang menarik tanganku dan memelukku,,, ini adalah tubuh Ronny,,,
“maaf,,,ni  gak seharusnya terjadi,,,aku seharusnya melindungimu,,,”kata Ronny sambil memelukku dengan erat

“apa maksud dari semua ini, ?”tanyaku
Ronny terdiam,,, dia malah semakin erat memelukku,, aku bisa berhenti menangis sekarang,,
“bukankah kita sudah putus..?”tanyaku
Ronny mulai melepaskan pelukannya,,, dia mengusap air matanya,,,
“tapi…”kata Ronny
“Kamu yang putusin aku Ron,, sekarang aku mulai menerima itu,, “kataku
Aku meninggalkan Ronny sendirian disitu,,, aku menangis lagi,,,

“nduk,, kamu pulang jam berapa.. mas udah mau berangkat ke solo ,,, mas pamit aja ya,, hati hati dirumah,, mas udah masak, jgn lupa makan,, nanti  kalau ada apa apa sms mas Dito atau mbk Shinta,”

Ya lebih baik mas Adit gak ada dirumah, daripada mas Adit melihat aku dan Ronny seperti ini…
Aku bersiap untuk menghadapi hari senin, perasaanku memang takut,,,tapi apakah aku bisa terus lari dari kenyataan,,
“pagi mbk Dita,,”
Aku menjawab salam mereka dengan penuh senyuman,,,
“Tumben pagi bener dateng, baru jam setengah tujuh dah stand by dikelas,,”kata Nita
“gak pa pa, tadi aku bangunnya terlalu pagi, nanti upacara ya,.”tanyaku
“iya,, yuk nongkrong dilapangan basket paling 10menit  lagi mau dimulai”ajak Nita
“duluan Nit,, nanti aku nyusul”pintaku
Bunyi bel….. aku harus ikut upacara…

“aku gak pa pa Nit,, aku tadi Cuma terjatuh ditangga samping kelas kita, mungkin karena aku ngantuk,, bener..”jelasku
“gak mungkin luka jatuh seperti itu,, itu luka habis dikeroyok, siapa yang berani keroyok kamu Dit,,,bilang?”Tanya Nita dengan nada penuh kesal
“gak ada kok,, benar…”jelasku sekali lagi
Aku lihat Nita hanya menggerutu kesal dengan penjelasanku

tunggu,, loe gak usah ikut upacara loe ikut gue sekarang”kata Nindy
2 orang cewek megang tanganku aku gak bisa lari..
Dak,,, kepalaku dibenturkan ke tembok ma Nindy,,
“kalau Ronny gak bisa pergi jauh dari loe,, biar gue buat loe menjauh dari Ronny,, loe pengen Ronny gak kenapa napa kan,, turutin omongan gue,, loe tahu apa yang gue pengen”kata Nindy
Plak,, sebuah tamparan tangan Nindy berikan ma aku
“itu hutang kemaren,,”kata Nindy

Apa yang harus aku lakuin,, jika aku lapor ke sekolah tentang masalah ini, enggak aku gak bisa berbuat itu, ,,
“Dit,, kamu gak pa pa”Tanya Bu Wati guru wali kelasku
“gak pa pa kok Bu,, Cuma memar karena jatuh, mungkin aku ngantuk karena tadi malem tidur terlalu malam,,”jawabku dengan wajah yang tersenyum
“ya udah, kalau ada apa apa jangan sungkan buat ngomong ma Ibu,, Nit kamu masuk kelas aja, biar Dita istirahat buat beberapa jam pelajaran”jelas Bu Wati
“iya bu,,”jawab Nita “gak pa pa kan sendiri Dit?”
“gak pa pa,, nanti aku nyusul masuk kelas”kataku

Ternyata Ronny gak masuk sekolah hari ini, aku lihat dicermin, memang ada memar dileher dan bibir sebelah kiri,, juga kepalaku agak sakit karena didorong ke tembok, tapi rasa sakit dan memar ini  belum bisa membuat aku bisa membaca apa yang sedang terjadi, aku menangis lagi,,apa yang sebenarnya Nindy inginkan dengan menyiksaku, bukankah dia sudah bisa membuat aku dan Ronny putus, dan kenapa dia begitu terobsesi dengan Ronny, ,,
“Ron,, kemaren Dita jatuh, dia memar memar, katanya sih jatuh ditangga tapi kayak luka habis dikeroyok”jelas Ridho kepada Ronny yang baru dateng dan belum meletakkan tasnya dimeja

Ronny langsung berlari melewati beberapa lorong kelas anak kelas 10 dan tanpa menghiraukan beberapa anak yang melihat Ronny berlari lari dengan muka cemas..
“Dit..” Ronny terengah engah dengan muka cemas
Aku juga langsung menatap mata Ronny tanpa sadar bahwa dia akan tahu luka memar dimuka, bibir dan leherku,,
“siapa yang lakuin ini?”Tanya Ronny dengan muka serius
“aku hanya terjatuh,,, Tanya ma Nita!”perintahku
Nita langsung mengangguk,,,”iya,, Dita terjatuh kemaren pagi”
Kring kring kring
“udah bel,, lebih baik kamu masuk kelas,, “kataku

Ronny langsung pergi aku tahu dia sudah tahu siapa yang melakukan ini sama aku, ,
Hari hari berikutnya aku lalui dengan penuh kesendirian tanpa ada yang menemaniku saat makan dikantin atau cari buku diperpus,, aku juga sering menyendiri,, hanya Nita yang sering menemaniku tapi hanya sesekali,, Nita juga sibuk dengan OSIS dan ROHIS,, aku memang hanya punya beberapa teman akrab dan itu gak banyak,, aku sering menghabiskan waktuku dengan buku dan belajar,

“Dit,,kamu putus ya ma Ronny”Tanya Nita
Aku hampir tersedak minum saat Nita bertanya hal itu, aku terdiam sesaat,,
“darimana kamu tahu”tanyaku
“dari sikapmu,, beberapa hari ini kamu banyak berubah, kamu kembali menjadi Dita yang selalu menyendiri, kamu jarang makan siang dan hanya sibuk dengan buku dan belajar,, aku juga sering mendapat Ronny sering uring uringan saat rapat OSIS bahkan belum 15menit rapat OSIS berjalan dia udah walk out dan suka marah marah sendiri,,”jelas Nita

“maaf,, maafin aku Nit.. jika masalah ini membuat semua orang,,,”aku menangis,, Nita memegang kedua pundakku dan ikut menangis, kami malah nangis bersama sama, ,,
“maaf jika aku kurang peka dengan ini Dit,, aku seharusnya tahu ..apa yang sedang terjadi,,”jelas Nita
“aku juga kurang mengerti dengan semua ini Nit,, aku hanya menerima apa yang sedang berlaku dan berharap semua ini mimpi buruk,, jadi sehingga saat aku terbangun,, aku bisa lihat Ayah dan Ummiku,, dan,,,”kataku
“huuushhhh,,,sudah jangan ngomong lagi,, menangislah sepuasmu,, aku disini kok,,”kata Nita,, dia memelukku dan mencoba menenangkan aku,,

1 bulan berlalu, aku bersyukur karena mas Adit sering disolo dan jarang pulang jadi dia gak sering bertanya tentang hubunganku ma Ronny,, aku sudah mulai bersikap biasa ma keadaan ini walaupun orang sering bertanya kepadaku,,, dan aku jarang melihat Ronny,,karena aku juga sering menghindar dari bertemu Ronny,,

“ada anak baru, anak IPS 2, ganteng sih tapi preman kelas kakap”kata Nita
“berarti pindahan dong?”tanyaku saat kami makan soto dikantin
“iya, pindahan dari semarang…”jawab Nita
“naksir ya Nit..”candaku
“naksir???yang mau ditaksir apanya,, ?!” Nita malah balik Tanya ma aku

Aku hanya tersenyum mendengar jawaban dan pertanyaan Nita,,
“mbk Nita Mbak Dita,, nimbrung dong”ajak Ridho
Kedatangan Ridho membuat aku kaget, karena Ridho bersama Ronny,,
“ow silahkan,,,, ikut nimbrung bayar juga gak pa pa”canda Nita
“setengah setengah yo mbk bayarnya”jawab Ridho
Aku dan Ronny hanya terdiam dan hanya ikut tersenyum dengan obrolan candaan mereka berdua, aku mencoba bersikap biasa ma Ronny tapi belum bisa.. lidah ini masih belum bisa bicara saat ada Ronny disampingku… padahal dengan sekuat tenaga dan berbagai cara sudah dilakukan Nita dan Ridho tapi belum juga bisa membuat kami saling bicara,,

“oe,,, kamu,, tunggu”
Ada yang menarik tanganku dan mendorong tubuhku kedinding…”aduh”
“jadi loe yang namanya Dita,, saingan berat adik gue,, heh loe mah dihajar sekali juga klepek,,,”kata Risky
“lepasin aku”pintaku
“lepas??,, sampai detik ini adikku kalau pulang sekolah selalu merengek dan bilang kalau loe udah ganggu dia”kata Risky

“lepasin Dita”plak,,, Risky melepaskan aku dan terjatuh
“kamu gak pa pa Dit..”Tanya Nita,, aku hanya mengangguk
Aku lihat Ronny dan Ridho berada didepanku untuk melindungiku,,aku lihat tangan Ronny terlihat geram dengan sikap Risky,,
“kenalin nama gue Risky,, mulai sekarang gue akan buat onar disekolah ini terutama gue bakal buat hidup loe gak nyaman disekolah ini”kata Risky sambil menunjuk ke arahku dan dia langsung pergi,,
Apa lagi ini,, siapa dia dan apa hubunganku dengan adiknya dan orang itu, aku sama sekali belum pernah bertemu dengan orang itu,,
“aku mau pulang,,”pintaku
“tunggu,, aku anter kamu pulang”ajak Ronny sambil memegang tanganku
“gak usah aku bisa pulang ma Nita”kataku sambil melepaskan tanganku dari tangan Ronny
“sampai kapan kamu mau bertahan dan disakiti seperti ini?”teriak Ronny, Nita dan Ridho hanya diam melihat kami bertengkar,,
“aku hanya ingin orang yang aku sayangi merasa aman walaupun dia tidak berada disampingku lagi”jelasku dan aku langsung mengajak Nita pulang

Aku menangis lagi, semakin aku menjauh dari Ronny hatiku semakin sakit bahkan kami tidak pernah menyapa satu sama lain, dan setiap hari Risky selalu mengancamku untuk menjauh dari Ronny kalau tidak ingin sesuatu terjadi dengan Ronny,, terkadang aku ingin bilang ke mas Adit tentang masalah ini tapi nanti akan berbuntut panjang dan jadi tawuran,

Hampir 3 bulan dan minggu ini memasuki ujian semesteran, aku hanya menyibukkan diriku dengan belajar dan belajar tanpa tahu apa yang terjadi diluar sana,
“Nit,, buku Matematikaku mana?”tanyaku ma Nita
“oh iya ketinggalan diruang OSIS, tadi aku lagi ngetik disana ketinggalan,ambil aja pasti jam segini masih ada beberapa siswa yang masih pake ruangan itu buat ketik proposal”jawab Nita
“ow ya udah aku ambil sendiri aja, lagipula kamu tadi juga dipanggil ma Bu Wati kan?!”kataku

Lorong kelas 1 ini sepi sekali.. hanya ada beberapa siswa yang sedang extraclass , ini dia ruang OSIS sudah lama aku gak mampir kesini,,
“halo maaf, ada orang gak,,”aku langsung membuka pintu

Aku kaget ada Ronny dan Nindy diruangan itu,, Nindy sedang mencoba mencium bibir Ronny,,, aku bahkan hanya berdiri terdiam melihat semua itu seharusnya aku langsung pergi dan berlari,, aku juga melihat reaksi kaget dari mata Ronny dan Nindy hanya tersenyum kecil

“ngapain loe disini,, mau lihat aksi gue loe”Tanya Nindy ma aku
“ma,,,,maaf,,aku cuma mau ambil buku”aku langsung menutup pintu dan berlari,,
“Dit,,, Dita,,, Dit,,, Dita,, tunggu,,” Ronny mengejarku dan aku hanya tahu berlari dan aku menangis lagi,,,
“Dit,,,,” Ronny  memegang tanganku,, aku membalikkan tubuhku dan mencoba tersenyum, ,
“aku bisa jelasin,,”kata Ronny

“aku gak perlu sebuah penjelasan karena aku sudah menerima semua ini”aku tersenyum kepada Ronny,, aku mencoba melepas tanganku dari genggaman Ronny,,”aku kembalikan ini padamu”aku mengembalikan kalung pemberian Ronny saat aku Ultah ke 17,,terdapat sebuah bandul cincin, cincin itu bertuliskan nama Dita dan Ronny,, “aku melepaskanmu, bisa melepaskanmu..” aku pergi,,,

engkau masih yang terindah dan selalu menjadi yang terindah buatku Ron, meskipun kita jarang mengucapkan sayang satu sama lain tapi hati ini sudah sepenuhnya terpahat atas namamu,’’

Liburan semesteran ini aku sering ke sekolah, bersama Nita mengulang beberapa bab untuk UNAS dan UAS,, lebih baik berada disekolah dan bersama dengan Nita …
“kita refreshing yuk,, jalan jalan ke pantai..”ajak Nita
“pantai,, jauh amat.. mau naik apa.. jalan ke pantai lumayan amazing loh”jawabku
“iya sih kalau gak ngajak cowok, kita juga gak diijinin pergi”kata Nita
“lah itu tahu,, kita aja gak punya SIM”jawabku

Nita memberikan beberapa alternatif tempat refreshing,, aku malah menolaknya semua karena jauh dan gak berani kesana,..
“gimana kalau liburan kerumah nenekku yang ada dijogja sambil kita cari sekolah,, “ajak Nita
“ke jogja.. wah mau,, nah itu malah asyik,, kita bisa wisata ke jogja,,plus cari sekolah,,”aku setuju

Kita akan 4hari 3malam dijogja,,,aku melamun lagi,,, masa SMA ku akan berakhir beberapa bulan lagi,.
“sini loe..”tanganku ditarik dan “loe gak ada kapoknya ya” kata Risky
“apa maksudmu?”tanyaku
“lepasin tangan Dita gak,, tolong tolong..”teriak Nita
“kalau loe gak bisa diem gue gampar temen loe”gertak Risky
Nita langsung diam dan mencoba buat cari cara buat menyelamatkan aku,, dia kirim sms,, gak tahu siapa yang dia mintai tolong,,

“kenapa kamu Tanya ma aku, kamu seharusnya Tanya ma Ronny dan adikmu sendiri, aku tidak tahu apa apa,, aku sudah melepaskan Ronny,, aku sudah menjauh,, aku tahu kenapa kamu gak bisa nyentuh Ronny, karena kamu juga sayang ma adikmu,, begitu juga Ronny,, semakin kamu memaksa dia buat mencintai adikmu semakin dia akan menjauh,, karena dia sudah punya cinta dan gak bisa dibagi walaupun sekarang dia hanya bisa diam tanpa melakukan apa apa,,,”jelasku

Plak plak,,, dua kali tamparan mendarat dimukaku dan drok.. kepalaku kembali didorongnya ke tembok,, aku mengerang kesakitan,, “kamu bisa membunuhku,, tapi kamu gak kan bisa memaksa cinta Ronny buat adikmu”jelasku,,

“DIEM LOE,,loe gak tahu apa apa,, adikku sudah mencintai Ronny sejak SMP dan dia selalu menangis ketika melihat Ronny ma cewek lain,, dari SMP sampai sekarang dia Cuma bisa nangis,,, apa yang loe tahu tentang adikku..”kata Risky dengan berteriak
Risky melepaskan aku dan aku langsung terjatuh,, aku lemas,,,,aku lihat Risky pergi,,

“Dit,,, Dit,,, Dit,,,”aku lihat muka Nita penuh cemas..
“Dit,,, lihat aku,, Dit,, lihat aku,,,,”Nita menangis,,,, setelah tamparan tadi, risky memukulku diperut,,,
“Dit,,,,,”aku lihat wajah Ronny,,, aku tersenyum dan aku pingsan

Ronny melihat aku dengan wajah yang teduh,, dia menemaniku di UKS,,, dia memegang tanganku dan bertanya kepadaku..
‘’apa yang harus aku lakukan Dit?”Tanya Ronny sambil menangis ‘’apa yang harus aku lakukan ketika kamu terluka hanya untuk melindungi aku,,aku sudah bilang aku yang akan melindungimu kenapa kamu gak lari atau datang ke aku,, kenapa kamu suka menyakiti dirimu sendiri demi orang lain,kenapa kamu suka menipu keadaan dan apa yang harus aku lakukan Dit?” Ronny menangis lirih

‘’anggap aku bukan siapa siapa dan berhentilah khawatir tentang aku, ,”kataku

Ronny terlihat kaget dan shok mendengar jawabanku,,,”apa maksudmu??’’
“berhentilah mencoba untuk selalu melindungiku, lepaskan aku dan kita akan merasa bebas tanpa ada ikatan diantara kita,,, kita akan berjalan disatu jalan tapi berbeda tujuan,, biarkan aku menjadi Dita sepenuhnya tanpa ada bayangan nama Ronny.. lupakan kejadian itu dan anggap kejadian itu sebagai kenangan dan pelajaran..mungkin memang harus begini,, terima kasih karena selama ini selalu melindungiku,, bila cintaku ini salah, aku berharap hatiku ini akan selalu menjadi milikmu”jelasku dan aku keluar dari ruang UKS,,

Maafin aku Ronny, aku juga berbohong pada diriku sendiri tapi dengan begini aku harap kamu bisa lepasin aku dan aku keluar dari bayang bayang namamu, mungkin selama ini aku selalu tergantung padamu, selalu ingin kamu lindungi, mungkin perasaan ini juga sudah keterlaluan karena kita baru masa SMA dan perjalanan cinta kita masih panjang,, mungkin kamu akan mendapatkan orang yang lebih baik dari aku,, walaupun kenyataannya akulah yang terlalu mencintaimu, kamu selalu menjadi yang terindah dihatiku,,,

Aku jatuh sakit,, sudah seminggu aku terbaring ditempat tidur, 3hari dirumah sakit dan 4hari dirumah,, mas Adit semakin curiga dengan hubunganku dan Ronny tapi mas Adit belum bertanya ma aku..
“apa kalian putus?”Tanya mas Adit
Aku terdiam saat mas Adit bertanya hal itu,,, “iya…”jawabku
“kapan?” Tanya mas Adit geram
“3 bulan yang lalu..”jawabku “mas.. ini adalah hal pribadi aku,, untuk saat ini mas tolong jangan ikut campur,, sebentar lagi aku mau UNAS mas, aku gak mau banyak masalah dan beban.. setelah aku selesai masa SMA ini cerita ini juga akan hilang oleh waktu,. Tentang kejadian itu biarkan aku dan Ronny yang menanggungnya,,”jelasku dengan nada menyesal
“tapi dia harus,,,,,”kata mas Adit

“dia sudah bertanggung jawab dengan mencintaiku,,aku hanya ingin lulus,,, aku mohon sama mas buat nglepasin Ronny,, “pintaku

Mas Adit langsung pergi,, aku tahu dia marah dan geram dengan semua ini,, tapi aku sudah berusaha semampuku,,, apa lagi yang harus aku lakukan untuk menyatukan kami lagi, aku belum bisa, aku gak ingin dia terluka.. karena aku tahu dia sudah menanggung beban selama ini dia terikat oleh aku dan mas Adit walaupun mas Adit gak pernah sadar sudah mengikat Ronny.

continoue...


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar