''Apa salahku?'' tanyaku.
.
.
Aku menatap matanya dengan penuh beribu tanya, apa salahku dan apa yang
telah aku buat sehingga dia dengan mudah memutuskan hubungan ini, tapi kenapa
dia hanya diam dan menundukkan mukanya,,, suasana waktu itu begitu sunyi dan
udah jam 5 sore,, begitu sunyi di ruang kelas ini cuma ada aku dan dia,,
hampir 10 menit lebih dia terdiam dan tanpa menjelaskan apa salahku dan
kenapa dia memutuskan hubungan ini, aku hampir mau menangis, tapi aku mencoba
untuk menahan butiran air mataku,, akhirnya dia mengangkat mukanya dan berbalik
menatapku, dia sedang mencoba untuk mengatur kata kata yang harus dijawabnya,
"kita putus, gak perlu tahu apa alasannya,, ini jalan yang terbaik,
aku sedang mencoba untuk melindungimu, aku gak ingin kamu terluka, jangan
pernah coba buat tanya, aku masih mencintaimu'' kata dia
dia langsung mencium keningku, kata kata ini terlalu sakit buat aku
dengar,, dia pergi,,, sambil menundukkan mukanya,,hanya bisa melihat
punggungnya tanpa sebuah senyuman.. aku langsung duduk dan menangis,, air mata
ini mengalir begitu saja, kenapa harus sekarang dan cerita cintaku harus
berakhir seperti ini,, aku mencintainya, bukan cinta tapi aku menyayanginya
bahkan lebih dari itu aku menyukainya,,aku sedang mengatur emosiku agar tidak panik
dan aku mencoba berdiri, aku harus pulang,aku memang terluka tapi aku harus
pulang, aku berjalan dengan penuh kegelisahan, ini sudah terlalu sore aku ambil
tas dan helmku aku berlari mengambil motorku,, aku keluar dari sekolah, dengan
penuh gejolak dalam hatiku,,, dan hari ini adalah hari sabtu aku akan melewati
malam minggu dengan banjir tangisan,,,disepanjang perjalanan pulang aku masih
terngiang kata katanya '' ini jalan yang terbaik, aku sedang mencoba untuk
melindungimu, aku gak ingin kamu terluka, jangan pernah coba buat tanya, aku
masih mencintaimu'' kenapa dan ada apa dengan hubunganku,,selama ini kami gak
pernah bertengkar hebat atau ada masalah dengan cewek atau cowok lain tapi aku
gak ingin berprasangka buruk atau negative thinking dengan dia, aku gak pernah
ingin diputusin karena ada cewek lain apa yang sebenarnya terjadi disini apa
salahku apa yang telah aku lakukan sehingga dia memberikan aku rasa sakit ini,
aku mencoba berfikir keras tapi kepalaku malah sakit aku berhenti memikirkan
itu dan kembali air mata mengalir tanpa disuruh,, akhirnya aku sampai rumah aku
harus kelihatan ceria,,
''Assalamu'alaikum'' sapaku dengan sebuah senyuman
''Wa'alaikumsalam, tumben sendiri mana Ronny?"tanya mas Adit
''Ehm dia pulang duluan habis ashar tadi,aku masih ada tugas disekolah,,
maaf gak sms mas, aku lupa, ehm aku mandi dulu ya mas bentar lagi
maghrib''jawabku
''ow ya udah istirahatlah bentar lagi mau maghrib, mas juga baru saja
datang dari solo, oh ya sms Ronny ya suruh nanti habis isya' ke sini aku mau
bicarain sesuatu''perintah mas Adit
"mas sms sendiri aja ya, aku gak ada pulsa"jawabku dengan penuh
senyuman
"kebiasaanmu itu punya HP canggih tapi zero pulsa, ya udah nanti aku
telepon aja"kata mas Adit
''pamer pulsa" candaku
aku langsung masuk kamar dan merebahkan badanku ke tempat tidur,, ternyata
masih banyak hal yang harus aku hadapi, aku langsung mandi dan membersihkan
diri,,sehabis maghrib aku mencoba untuk makan tapi gak bisa,,
''nduk, wis maem?"tanya mas Adit
''empun mas, tapi dikit aku udah makan disekolah tadi?"jawabku
aku berbohong.. maaf mas Adit, ''ehm mas aku ijin keluar dulu, aku mau
ambil buku dirumahnya Nita, ehm mungkin sampe jam 9an ya,,, kan malam
minggu"pintaku
"lho kan Ronny nanti kesini gak mau ketemu?"tanya mas Adit
"kan yang punya urusan mas Adit bukan aku, aku gak ikut dech nimbrung
urusan mas ma Ronny paling paling urusan acara band atau anak anak kampus mas
mau numpang promo disekolahku,"jawabku
"ngasal kamu, bukan ni urusan desa kok, mau ada acara tapi aku butuh
anak anak dari desanya Ronny buat bantu aku, biasa acara pemuda"jelas mas
Adit
"ow,, ya udah Assalamu'alaikum"kataku
"wa'alaikumsalam.."jawab mas Adit "eh jangan lupa beliin aku
bakwan and tempe tapi yang masih anget ya, pakai duitmu dulu"
"ya, tapi agak nanti yo"jawabku
"Assalamu'alaikum" ada seseorang yang mengetuk pintu rumah kami
"Wa'alaikumsalam"jawab kami
Mas Adit membuka pintu aku ikut dibelakangnya,,"oh kamu Ron,,mau
sholat isya' disini ya,, bentar lagi 10 menit lagi kamu duduk dulu aku ganti
baju dulu nanti kita ke masjid bareng''kata mas Adit
"iya mas,, tadi aku habis dari nganter ibu ke rumah Budhe, ibu mau
nginap disana jadi daripada bolak balik aku langsung ke sini" kata Ronny
"ow ya udah,, nduk temenin Ronny dulu mas mau ganti baju"pinta
mas Adit
''inggih mas"jawabku
aku cuma terdiam,, aku lihat Ronny duduk dan membuang mukanya ke jalan aku
tahu dia gak mau bahas tentang kejadian sore tadi,,
"aku mau ke rumah Nita, dan......... jangan bilang ke mas Adit tentang
masalah kita,, kamu tahu mas Adit biar aku yang ngomong dan jelasin
semua,,,,,,,,,,,,Assalamu'alaikum.."kataku sambil pergi, aku takut untuk
melihat wajah Ronny
"wa'alaikumsalam"jawab Ronny
Ya Tuhan begitu berat hati ini, bahkan aku ingin menangis ketika dia
membalas salamku..
''Assalamu'alaikum"kataku
''Wa'alaikumsalam''jawab nita
"tumben kamu kesini, padahal kan malem minggu,, ada tugas mendadak
ya.. atau kang masnya lagi sibuk jadi gak ngapelin ha ha" ejek nita
"ada kok tuh ngapel dirumahku tapi yang diapelin mas Adit, aku lagi
banyak tugas buat bulan ini maklum kumpulin materi buat semester depan,, oh ya
kamu masih ada file ringkasan materi kelas 2 gak yang kamu buat dulu, aku mau
copas, kemaren flashku mandi jadi bersih deh he he"kataku
aku sedang mencoba buat menutupi kesediihanku dengan tersenyum dan membuat
senyuman, aku harus belajar karena masalah ini akan menjadi besar ketika aku
masuk sekolah hari senin besok,, aku harus belajar ikhlas dengan keputusannya
dan belajar menerima kenyataan,.
"ada sih tapi kayaknya kemaren flasku dipinjam ma Ridho''jawab Nita
"Ridho?? kelas kita kan gak ada yang namanya Ridho"kataku
"mulai lebay,, Ridho itu kan sohibnya kang mas kamu to,, dah lupa
ya?kayaknya udah 3 hari yang lalu dia pinjam flasku dan belum dikembaliin,,
katanya sih ada tugas buat makalah coba kamu tanya ma Ronny siapa tahu mereka
satu tim dalam buat makalah itu"jelas Nita
"ada copynya gak dilappy kamu, soalnya aku mau file itu selesai aku
kerjain malem ini,,,"pintaku
padahal sebenarnya aku belum siap buat bersikap biasa atau bicara biasa ma
Ronny,,
"gak ada, file itu hanya aku simpen diflash kesayanganku itu udah
tanya ma Ronny aja,, biasanya kan langsung diambilin he he"ejek Nita
"mulai deh, iya nanti aku minta ma Ridho dulu, kayaknya Ronny lagi
banyak urusan,, ya udah aku pulang dulu, yayangmu gak apel ya Nit,, sepi
banget,, he he" ejekku
"mulai lebay deh,, sejak kapan aku punya yayang,,, aku kan jomblo
sejati sejak kelas 1,,, ha ha "jelas Nita
"iya jomblo sejati"kataku
aku tersenyum,, dalam hati aku 'aku juga jomblo kok,'
''Assalamu'alaikum"kataku
"Wa'alaikumsalam"jawab Nita
Aku berjalan melewati warteg,, 'pesenan mas Adit,, aku lupa bawa duit,, gak
mungkin mau ngutang, gak usah dibeliin aja....' kenapa kata kataku jadi kayak
orang bego gini,, aku lihat jam diHP ku udah jam 9 lebih aku harap Ronny dah pulang
jadi aku gak perlu berakting didepan mas Adit,, sampailah aku didepan rumahku,,
masih ada motor Ronny,, jadi dia belum pulang,, huft,, aku menarik nafas dalam
dalam, bersiap akting didepan mas Adit,,
''Assalamu'alaikum"kataku sambil masuk ruang tamu aku menatap mata
Ronny untuk beberapa detik sebelum dia membuang wajahnya
"Wa'alaikumsalam.. mana pesenanku!" jawab mas Adit dan Ronny
"maaf mas, aku lupa bawa duit, tapi aku bisa beliin sekarang
kok,,"kataku
"biar mas beli sendiri aja, nanti kamu mampir kemana mana, apalagi ni
malem minggu jalan full update,,Ron kamu tunggu ya aku beliin jajan dulu,, Nduk
buatin Ronny es teh kayaknya dari tadi dia kepanasan mas juga minta 1 gelas
jadi intinya buatin 2 gelas plus manis,," leter mas Adit
"maunya,,iya nanti aku buatin, "jawabku
Mas adit udah keluar buat beli gorengan,, tinggal aku dan Ronny. rasanya aku
pengen nanyain semua sopertanyaan yang ada diotakku ini ma Ronny malem ini dan
harus terjawab disini tapi ada mas Adit, aku takut dengan reaksi mas Adit yang
begitu terlihat asyik dengan kerjaannya,,
"ni es teh nya"kataku sambil berlalu pergi tapi,,,,
ada yang memegang tanganku, aku gak berani menoleh ke belakang, aku takut
menatap mata dan wajahnya aku takut gak bisa atur emosi,, aku cuma terdiam dan
nunggu dia buat lepasin tanganku,,
"maaf,, jika ini begitu berat buat kamu, aku juga hampir gak kuat buat
berakting seperti ini di depan mas Adit,, aku hanya ingin,,,,,,,,"kata
Ronny
"gak perlu minta maaf, untuk sekarang bersikaplah biasa ma mas
Adit..'' jawabku sambil melepaskan tanganku dari tangan Ronny,, aku
memberanikan diri menoleh dan menatap mata Ronny,, air mataku mengalir
"senyumlah didepan mas Adit, itu permintaanku"
Ronny hanya terdiam ketika aku berlari ke dapur,,, aku tidak mendengar
jawaban dari permintaanku,,
Tuhan jangan jadikan aku manusia yang penuh dengan rasa yang terlalu
mencintai, aku ingin bisa meredam emosi dan perasaan ini, jika memang dia bukan
milikku biarkan rasa sakit ini sebagai balasan dosaku dulu, tolong jangan buat
aku menjadi begitu kotor karena hal itu, aku tahu aku sudah melakukan kesalahan
yang sangat besar dengan dia, tapi apakah hanya sebatas ini arti
kesetiaan, aku tidak ingin ada pria lain
yang menerima keadaanku ini aku ingin dia yang menjadi suamiku kelak,,
‘’nduk,, nduk,, mau gorengan gak?”kata mas Adit
Aku berjalan dari dapur, aku memang sengaja mengambil wudhu tadi untuk
sholat isya’ dan memang sengaja tidak aku lap mukaku dengan handuk agar mas
Adit tidak curiga kalau aku baru saja menangis,,
“mas taruh aja didapur, aku mau sholat, nanti aku makan,, “jawabku dengan
penuh kelesuan
Sebenarnya aku malas dan gak mau lagi memikirkan hal ini lagi, aku ingin
tidur karena pikiranku memang sudah terlalu lelah dan hanya bisa menangis, setelah
sholat kurebahkan tubuhku dikasur, huft aku mengambil nafas dalam dalam aku
sedang mencoba membuka HPku, tidak ada sms atau misscalled hanya ada wallpaper
seseorang yang sedang tersenyum kepadaku, senyuman yang akan aku rindukan
senyuman yang belum tentu ku bisa dapatkan lagi, aku mencoba membuka folder aku
pindahkan beberapa file ke lappy,, folder semua foto Ronny, .
Mataku terlelap,, ‘I hope u know I hope u know…..’ lagu dari Fergie Big
Girl don’t cry,, ada sms masuk,,
“aku pulang dulu, besok aku jemput jam
10,, ada hal yang ingin aku kasih tahu”
Sms dari Ronny, aku langsung tertidur,, aku harap semua ini cuma mimpi dan
saat aku terbangun nanti semua akan kembali normal, ….
Aku terbangun suara adzan Shubuh bersaut sautan,,
“nduk,, ke masjid yuk..” ajak mas Ronny sambil mengetuk pintu kamarku
“iya mas, aku ambil wudhu dulu”jawabku
Pagi ini matahari begitu indah,, tersenyum malu kepada langit,,, langit
juga tersipu dengan sinar matahari, aku tersenyum kecil, ;;
“lah,, kok malah senyum senyum sendiri, kemaren Ronny bilang mau ajak kamu
jalan jalan hari ini karena dia mau beli pesenan mas juga, mas gak bisa pulang
2 minggu kedepan,, mas masih harus kejar bahan skripsi, mas pengen cepet lulus
dan ambil kerja biar kamu juga bisa kuliah,,”kata mas Adit
“2 minggu,, ??”tanyaku dengan nada kaget
Aku memang sudah biasa ditinggal mas Adit sendirian dirumah tapi kalau
terlalu lama aku juga takut dirumah karena aku sering menangis sendiri saat
berada dirumah sendiri,,
“gak pa pa mas, aku juga akan menyibukkan diri buat UN besok, oh ya mas, masak yang enak ya, kan
besok 2minggu gak ada yang masakin aku,,”kataku dengan bercanda
“jadi aku tukang masak to disini, ok ok,, sudah jam 9,, bukannya mau
pergi,, nanti kalau cari barangnya yang murah ya, jangan yang terlalu mahal..
mas kasih 500ribu,, harus dapet semua,, Ronny tahu kok tempatnya”kata mas Adit
Aku mengangguk,, kenapa semuanya kembali menjadi normal, apakah aku
menangis kemaren itu cuma mimpi,…
“nduk,, Ronny sudah didepan,,”kata mas Adit
“iya mas, sebentar lagi”kataku
Aku menghampiri Ronny tapi siapa cewek yang dibawa Ronny ini,,
“kamu bawa motor sendiri ya, kenalin ini Nindy.. anak kelas 10,, “kata
Ronny
“oh ya,, kalian duluan dulu,, tunggu aku diwarung pojok jalan, aku mau
anter mas Adit ke rumah mbk Shinta dulu,, nanti aku nyusul,,”jawabku
Aku cuma cari alasan agar Ronny ajak Nindy pergi, biar mas Adit gak tanya
macam macam,,,
“mas aku pergi yo,, assalamu’alaikum”aku pamit
“wa’alaikumsalam”jawab mas Adit
Aku masih berfikir siapa cewek tadi itu, setahuku aku gak pernah dengar
nama cewek itu didalam hubungan kami,, apakah dia.. tidak tidak! mana mungkin
dia sejahat ini baru kemaren dia bilang putus terus sekarang sudah ada cewek
lain, apa itu memang dirimu yang sebenarnya,,, tolong jangan lakukan ini
kepadaku, jika memang kau selingkuh selama ini,, tidak dia tidak pernah
selingkuh,,,
Kami berhenti di sebuah taman, cukup
banyak orang disitu, aku duduk,,, Nindy menghampiriku dan bertanya padaku,,,
“ow,, kamu ya mantannya Ronny,, cantik enggak,, terkenal enggak,, apa sih
hebatnya kamu,, eh,, kasihan kamu udah diputusin Ronny masih aja ngintil gak
punya malu, jangan jangan kamu ini emang gak punya kemaluan”kata Nindy dengan
nada yang kasar
“kalau iya kenapa…”kataku dengan penuh kekesalan
Plak ,,, aku mendengar tamparan,, ada seseorang didepanku yang sedang
melindungiku dari tamparan Nindy…
“Ron,, ngapain kamu disini..”Tanya Nindy
“jangan sekali sekali loe sentuh Dita,, kalau loe gak pengen ..”kata Ronny
dengan penuh emosi
Aku hampir mau lari,,
“aku gak tahu masalah kalian tapi aku tahu maksud dari semua ini,, ni duit
titipan dari mas Adit,, barangnya
serahin ke mas Adit aja,, biar kalian yang beli aku masih ada urusan,, “kataku
Aku berlari,,, aku emang sudah tahu maksud dari ini semua,, aku hanya
berpura pura tabah dan menerima ini,,
“apa maksud kamu Ron?” tanya Nindy
“lebih baik loe pergi daripada gue
gampar,, gue udah bilang jangan pernah sentuh Dita,, loe boleh buat suka hati
ma gue tapi jangan ma Dita,, dia nyawaku”kata Ronny
Nindy langsung pergi dengan penuh
amarah,, Ronny memukul pohon yang ada didepannya,,
“maafkan aku Dit,,”kata Ronny dalam
hati
Aku menangis lagi,, baru jam11,, aku datang ke sekolah untuk menyendiri,, aku lebih suka sekolah daripada
tempat lainnya,,, aku mulai berhenti menangis,,, sudah jam 4,,,
“Dit,,” ada seseorang yang memanggilku
Aku melihat ke belakang tidak ada siapapun disitu,, aku cuma
berhalusinasi,,
“Dit,,,”ada yang menarik tanganku dan memelukku,,, ini adalah tubuh
Ronny,,,
“maaf,,,ni gak seharusnya
terjadi,,,aku seharusnya melindungimu,,,”kata Ronny sambil memelukku dengan
erat
“apa maksud dari semua ini, ?”tanyaku
Ronny terdiam,,, dia malah semakin erat memelukku,, aku bisa berhenti
menangis sekarang,,
“bukankah kita sudah putus..?”tanyaku
Ronny mulai melepaskan pelukannya,,, dia mengusap air matanya,,,
“tapi…”kata Ronny
“Kamu yang putusin aku Ron,, sekarang aku mulai menerima itu,, “kataku
Aku meninggalkan Ronny sendirian disitu,,, aku menangis lagi,,,
“nduk,, kamu pulang jam berapa.. mas
udah mau berangkat ke solo ,,, mas pamit aja ya,, hati hati dirumah,, mas udah
masak, jgn lupa makan,, nanti kalau ada
apa apa sms mas Dito atau mbk Shinta,”
Ya lebih baik mas Adit gak ada dirumah, daripada mas Adit melihat aku dan
Ronny seperti ini…
Aku bersiap untuk menghadapi hari senin, perasaanku memang takut,,,tapi
apakah aku bisa terus lari dari kenyataan,,
“pagi mbk Dita,,”
Aku menjawab salam mereka dengan penuh senyuman,,,
“Tumben pagi bener dateng, baru jam setengah tujuh dah stand by dikelas,,”kata
Nita
“gak pa pa, tadi aku bangunnya terlalu pagi, nanti upacara ya,.”tanyaku
“iya,, yuk nongkrong dilapangan basket paling 10menit lagi mau dimulai”ajak Nita
“duluan Nit,, nanti aku nyusul”pintaku
Bunyi bel….. aku harus ikut upacara…
“aku gak pa pa Nit,, aku tadi Cuma terjatuh ditangga samping kelas kita,
mungkin karena aku ngantuk,, bener..”jelasku
“gak mungkin luka jatuh seperti itu,, itu luka habis dikeroyok, siapa yang
berani keroyok kamu Dit,,,bilang?”Tanya Nita dengan nada penuh kesal
“gak ada kok,, benar…”jelasku sekali lagi
Aku lihat Nita hanya menggerutu kesal dengan penjelasanku
“tunggu,, loe gak usah ikut upacara
loe ikut gue sekarang”kata Nindy
2 orang cewek megang tanganku aku gak
bisa lari..
Dak,,, kepalaku dibenturkan ke tembok
ma Nindy,,
“kalau Ronny gak bisa pergi jauh dari
loe,, biar gue buat loe menjauh dari Ronny,, loe pengen Ronny gak kenapa napa
kan,, turutin omongan gue,, loe tahu apa yang gue pengen”kata Nindy
Plak,, sebuah tamparan tangan Nindy
berikan ma aku
“itu hutang kemaren,,”kata Nindy
Apa yang harus aku lakuin,, jika aku lapor ke sekolah tentang masalah ini,
enggak aku gak bisa berbuat itu, ,,
“Dit,, kamu gak pa pa”Tanya Bu Wati guru wali kelasku
“gak pa pa kok Bu,, Cuma memar karena jatuh, mungkin aku ngantuk karena
tadi malem tidur terlalu malam,,”jawabku dengan wajah yang tersenyum
“ya udah, kalau ada apa apa jangan sungkan buat ngomong ma Ibu,, Nit kamu
masuk kelas aja, biar Dita istirahat buat beberapa jam pelajaran”jelas Bu Wati
“iya bu,,”jawab Nita “gak pa pa kan sendiri Dit?”
“gak pa pa,, nanti aku nyusul masuk kelas”kataku
Ternyata Ronny gak masuk sekolah hari ini, aku lihat dicermin, memang ada
memar dileher dan bibir sebelah kiri,, juga kepalaku agak sakit karena didorong
ke tembok, tapi rasa sakit dan memar ini
belum bisa membuat aku bisa membaca apa yang sedang terjadi, aku
menangis lagi,,apa yang sebenarnya Nindy inginkan dengan menyiksaku, bukankah
dia sudah bisa membuat aku dan Ronny putus, dan kenapa dia begitu terobsesi
dengan Ronny, ,,
“Ron,, kemaren Dita jatuh, dia memar memar, katanya sih jatuh ditangga tapi
kayak luka habis dikeroyok”jelas Ridho kepada Ronny yang baru dateng dan belum
meletakkan tasnya dimeja
Ronny langsung berlari melewati beberapa lorong kelas anak kelas 10 dan
tanpa menghiraukan beberapa anak yang melihat Ronny berlari lari dengan muka
cemas..
“Dit..” Ronny terengah engah dengan muka cemas
Aku juga langsung menatap mata Ronny tanpa sadar bahwa dia akan tahu luka
memar dimuka, bibir dan leherku,,
“siapa yang lakuin ini?”Tanya Ronny dengan muka serius
“aku hanya terjatuh,,, Tanya ma Nita!”perintahku
Nita langsung mengangguk,,,”iya,, Dita terjatuh kemaren pagi”
Kring kring kring
“udah bel,, lebih baik kamu masuk kelas,, “kataku
Ronny langsung pergi aku tahu dia sudah tahu siapa yang melakukan ini sama
aku, ,
Hari hari berikutnya aku lalui dengan penuh kesendirian tanpa ada yang
menemaniku saat makan dikantin atau cari buku diperpus,, aku juga sering
menyendiri,, hanya Nita yang sering menemaniku tapi hanya sesekali,, Nita juga
sibuk dengan OSIS dan ROHIS,, aku memang hanya punya beberapa teman akrab dan
itu gak banyak,, aku sering menghabiskan waktuku dengan buku dan belajar,
“Dit,,kamu putus ya ma Ronny”Tanya Nita
Aku hampir tersedak minum saat Nita bertanya hal itu, aku terdiam sesaat,,
“darimana kamu tahu”tanyaku
“dari sikapmu,, beberapa hari ini kamu banyak berubah, kamu kembali menjadi
Dita yang selalu menyendiri, kamu jarang makan siang dan hanya sibuk dengan
buku dan belajar,, aku juga sering mendapat Ronny sering uring uringan saat
rapat OSIS bahkan belum 15menit rapat OSIS berjalan dia udah walk out dan suka
marah marah sendiri,,”jelas Nita
“maaf,, maafin aku Nit.. jika masalah ini membuat semua orang,,,”aku
menangis,, Nita memegang kedua pundakku dan ikut menangis, kami malah nangis
bersama sama, ,,
“maaf jika aku kurang peka dengan ini Dit,, aku seharusnya tahu ..apa yang
sedang terjadi,,”jelas Nita
“aku juga kurang mengerti dengan semua ini Nit,, aku hanya menerima apa
yang sedang berlaku dan berharap semua ini mimpi buruk,, jadi sehingga saat aku
terbangun,, aku bisa lihat Ayah dan Ummiku,, dan,,,”kataku
“huuushhhh,,,sudah jangan ngomong lagi,, menangislah sepuasmu,, aku disini
kok,,”kata Nita,, dia memelukku dan mencoba menenangkan aku,,
1 bulan berlalu, aku bersyukur karena mas Adit sering disolo dan jarang
pulang jadi dia gak sering bertanya tentang hubunganku ma Ronny,, aku sudah
mulai bersikap biasa ma keadaan ini walaupun orang sering bertanya kepadaku,,,
dan aku jarang melihat Ronny,,karena aku juga sering menghindar dari bertemu
Ronny,,
“ada anak baru, anak IPS 2, ganteng sih tapi preman kelas kakap”kata Nita
“berarti pindahan dong?”tanyaku saat kami makan soto dikantin
“iya, pindahan dari semarang…”jawab Nita
“naksir ya Nit..”candaku
“naksir???yang mau ditaksir apanya,, ?!” Nita malah balik Tanya ma aku
Aku hanya tersenyum mendengar jawaban dan pertanyaan Nita,,
“mbk Nita Mbak Dita,, nimbrung dong”ajak Ridho
Kedatangan Ridho membuat aku kaget, karena Ridho bersama Ronny,,
“ow silahkan,,,, ikut nimbrung bayar juga gak pa pa”canda Nita
“setengah setengah yo mbk bayarnya”jawab Ridho
Aku dan Ronny hanya terdiam dan hanya ikut tersenyum dengan obrolan candaan
mereka berdua, aku mencoba bersikap biasa ma Ronny tapi belum bisa.. lidah ini
masih belum bisa bicara saat ada Ronny disampingku… padahal dengan sekuat
tenaga dan berbagai cara sudah dilakukan Nita dan Ridho tapi belum juga bisa
membuat kami saling bicara,,
“oe,,, kamu,, tunggu”
Ada yang menarik tanganku dan mendorong tubuhku kedinding…”aduh”
“jadi loe yang namanya Dita,, saingan berat adik gue,, heh loe mah dihajar
sekali juga klepek,,,”kata Risky
“lepasin aku”pintaku
“lepas??,, sampai detik ini adikku kalau pulang sekolah selalu merengek dan
bilang kalau loe udah ganggu dia”kata Risky
“lepasin Dita”plak,,, Risky melepaskan aku dan terjatuh
“kamu gak pa pa Dit..”Tanya Nita,, aku hanya mengangguk
Aku lihat Ronny dan Ridho berada didepanku untuk melindungiku,,aku lihat
tangan Ronny terlihat geram dengan sikap Risky,,
“kenalin nama gue Risky,, mulai sekarang gue akan buat onar disekolah ini
terutama gue bakal buat hidup loe gak nyaman disekolah ini”kata Risky sambil
menunjuk ke arahku dan dia langsung pergi,,
Apa lagi ini,, siapa dia dan apa hubunganku dengan adiknya dan orang itu,
aku sama sekali belum pernah bertemu dengan orang itu,,
“aku mau pulang,,”pintaku
“tunggu,, aku anter kamu pulang”ajak Ronny sambil memegang tanganku
“gak usah aku bisa pulang ma Nita”kataku sambil melepaskan tanganku dari
tangan Ronny
“sampai kapan kamu mau bertahan dan disakiti seperti ini?”teriak Ronny,
Nita dan Ridho hanya diam melihat kami bertengkar,,
“aku hanya ingin orang yang aku sayangi merasa aman walaupun dia tidak
berada disampingku lagi”jelasku dan aku langsung mengajak Nita pulang
Aku menangis lagi, semakin aku menjauh dari Ronny hatiku semakin sakit
bahkan kami tidak pernah menyapa satu sama lain, dan setiap hari Risky selalu
mengancamku untuk menjauh dari Ronny kalau tidak ingin sesuatu terjadi dengan
Ronny,, terkadang aku ingin bilang ke mas Adit tentang masalah ini tapi nanti
akan berbuntut panjang dan jadi tawuran,
Hampir 3 bulan dan minggu ini memasuki ujian semesteran, aku hanya
menyibukkan diriku dengan belajar dan belajar tanpa tahu apa yang terjadi
diluar sana,
“Nit,, buku Matematikaku mana?”tanyaku ma Nita
“oh iya ketinggalan diruang OSIS, tadi aku lagi ngetik disana
ketinggalan,ambil aja pasti jam segini masih ada beberapa siswa yang masih pake
ruangan itu buat ketik proposal”jawab Nita
“ow ya udah aku ambil sendiri aja, lagipula kamu tadi juga dipanggil ma Bu
Wati kan?!”kataku
Lorong kelas 1 ini sepi sekali.. hanya ada beberapa siswa yang sedang
extraclass , ini dia ruang OSIS sudah lama aku gak mampir kesini,,
“halo maaf, ada orang gak,,”aku langsung membuka pintu
Aku kaget ada Ronny dan Nindy diruangan itu,, Nindy sedang mencoba mencium
bibir Ronny,,, aku bahkan hanya berdiri terdiam melihat semua itu seharusnya
aku langsung pergi dan berlari,, aku juga melihat reaksi kaget dari mata Ronny
dan Nindy hanya tersenyum kecil
“ngapain loe disini,, mau lihat aksi gue loe”Tanya Nindy ma aku
“ma,,,,maaf,,aku cuma mau ambil buku”aku langsung menutup pintu dan
berlari,,
“Dit,,, Dita,,, Dit,,, Dita,, tunggu,,” Ronny mengejarku dan aku hanya tahu
berlari dan aku menangis lagi,,,
“Dit,,,,” Ronny memegang tanganku,,
aku membalikkan tubuhku dan mencoba tersenyum, ,
“aku bisa jelasin,,”kata Ronny
“aku gak perlu sebuah penjelasan karena aku sudah menerima semua ini”aku
tersenyum kepada Ronny,, aku mencoba melepas tanganku dari genggaman Ronny,,”aku
kembalikan ini padamu”aku mengembalikan kalung pemberian Ronny saat aku Ultah
ke 17,,terdapat sebuah bandul cincin, cincin itu bertuliskan nama Dita dan
Ronny,, “aku melepaskanmu, bisa melepaskanmu..” aku pergi,,,
“engkau masih yang terindah dan
selalu menjadi yang terindah buatku Ron, meskipun kita jarang mengucapkan
sayang satu sama lain tapi hati ini sudah sepenuhnya terpahat atas namamu,’’
Liburan semesteran ini aku sering ke sekolah, bersama Nita mengulang
beberapa bab untuk UNAS dan UAS,, lebih baik berada disekolah dan bersama
dengan Nita …
“kita refreshing yuk,, jalan jalan ke pantai..”ajak Nita
“pantai,, jauh amat.. mau naik apa.. jalan ke pantai lumayan amazing loh”jawabku
“iya sih kalau gak ngajak cowok, kita juga gak diijinin pergi”kata Nita
“lah itu tahu,, kita aja gak punya SIM”jawabku
Nita memberikan beberapa alternatif tempat refreshing,, aku malah
menolaknya semua karena jauh dan gak berani kesana,..
“gimana kalau liburan kerumah nenekku yang ada dijogja sambil kita cari sekolah,,
“ajak Nita
“ke jogja.. wah mau,, nah itu malah asyik,, kita bisa wisata ke jogja,,plus
cari sekolah,,”aku setuju
Kita akan 4hari 3malam dijogja,,,aku melamun lagi,,, masa SMA ku akan
berakhir beberapa bulan lagi,.
“sini loe..”tanganku ditarik dan “loe gak ada kapoknya ya” kata Risky
“apa maksudmu?”tanyaku
“lepasin tangan Dita gak,, tolong tolong..”teriak Nita
“kalau loe gak bisa diem gue gampar temen loe”gertak Risky
Nita langsung diam dan mencoba buat cari cara buat menyelamatkan aku,, dia
kirim sms,, gak tahu siapa yang dia mintai tolong,,
“kenapa kamu Tanya ma aku, kamu seharusnya Tanya ma Ronny dan adikmu
sendiri, aku tidak tahu apa apa,, aku sudah melepaskan Ronny,, aku sudah
menjauh,, aku tahu kenapa kamu gak bisa nyentuh Ronny, karena kamu juga sayang
ma adikmu,, begitu juga Ronny,, semakin kamu memaksa dia buat mencintai adikmu
semakin dia akan menjauh,, karena dia sudah punya cinta dan gak bisa dibagi
walaupun sekarang dia hanya bisa diam tanpa melakukan apa apa,,,”jelasku
Plak plak,,, dua kali tamparan mendarat dimukaku dan drok.. kepalaku
kembali didorongnya ke tembok,, aku mengerang kesakitan,, “kamu bisa
membunuhku,, tapi kamu gak kan bisa memaksa cinta Ronny buat adikmu”jelasku,,
“DIEM LOE,,loe gak tahu apa apa,, adikku sudah mencintai Ronny sejak SMP
dan dia selalu menangis ketika melihat Ronny ma cewek lain,, dari SMP sampai
sekarang dia Cuma bisa nangis,,, apa yang loe tahu tentang adikku..”kata Risky
dengan berteriak
Risky melepaskan aku dan aku langsung terjatuh,, aku lemas,,,,aku lihat
Risky pergi,,
“Dit,,, Dit,,, Dit,,,”aku lihat muka Nita penuh cemas..
“Dit,,, lihat aku,, Dit,, lihat aku,,,,”Nita menangis,,,, setelah tamparan
tadi, risky memukulku diperut,,,
“Dit,,,,,”aku lihat wajah Ronny,,, aku tersenyum dan aku pingsan
Ronny melihat aku dengan wajah yang
teduh,, dia menemaniku di UKS,,, dia memegang tanganku dan bertanya kepadaku..
‘’apa yang harus aku lakukan Dit?”Tanya
Ronny sambil menangis ‘’apa yang harus aku lakukan ketika kamu terluka hanya
untuk melindungi aku,,aku sudah bilang aku yang akan melindungimu kenapa kamu
gak lari atau datang ke aku,, kenapa kamu suka menyakiti dirimu sendiri demi
orang lain,kenapa kamu suka menipu keadaan dan apa yang harus aku lakukan Dit?”
Ronny menangis lirih
‘’anggap aku bukan siapa siapa dan berhentilah khawatir tentang aku, ,”kataku
Ronny terlihat kaget dan shok mendengar jawabanku,,,”apa maksudmu??’’
“berhentilah mencoba untuk selalu melindungiku, lepaskan aku dan kita akan
merasa bebas tanpa ada ikatan diantara kita,,, kita akan berjalan disatu jalan
tapi berbeda tujuan,, biarkan aku menjadi Dita sepenuhnya tanpa ada bayangan
nama Ronny.. lupakan kejadian itu dan anggap kejadian itu sebagai kenangan dan
pelajaran..mungkin memang harus begini,, terima kasih karena selama ini selalu
melindungiku,, bila cintaku ini salah, aku berharap hatiku ini akan selalu
menjadi milikmu”jelasku dan aku keluar dari ruang UKS,,
Maafin aku Ronny, aku juga berbohong pada diriku sendiri tapi dengan begini
aku harap kamu bisa lepasin aku dan aku keluar dari bayang bayang namamu,
mungkin selama ini aku selalu tergantung padamu, selalu ingin kamu lindungi,
mungkin perasaan ini juga sudah keterlaluan karena kita baru masa SMA dan
perjalanan cinta kita masih panjang,, mungkin kamu akan mendapatkan orang yang
lebih baik dari aku,, walaupun kenyataannya akulah yang terlalu mencintaimu,
kamu selalu menjadi yang terindah dihatiku,,,
Aku jatuh sakit,, sudah seminggu aku terbaring ditempat tidur, 3hari
dirumah sakit dan 4hari dirumah,, mas Adit semakin curiga dengan hubunganku dan
Ronny tapi mas Adit belum bertanya ma aku..
“apa kalian putus?”Tanya mas Adit
Aku terdiam saat mas Adit bertanya hal itu,,, “iya…”jawabku
“kapan?” Tanya mas Adit geram
“3 bulan yang lalu..”jawabku “mas.. ini adalah hal pribadi aku,, untuk saat
ini mas tolong jangan ikut campur,, sebentar lagi aku mau UNAS mas, aku gak mau
banyak masalah dan beban.. setelah aku selesai masa SMA ini cerita ini juga
akan hilang oleh waktu,. Tentang kejadian itu biarkan aku dan Ronny yang
menanggungnya,,”jelasku dengan nada menyesal
“tapi dia harus,,,,,”kata mas Adit
“dia sudah bertanggung jawab dengan mencintaiku,,aku hanya ingin lulus,,,
aku mohon sama mas buat nglepasin Ronny,, “pintaku
Mas Adit langsung pergi,, aku tahu dia marah dan geram dengan semua ini,,
tapi aku sudah berusaha semampuku,,, apa lagi yang harus aku lakukan untuk
menyatukan kami lagi, aku belum bisa, aku gak ingin dia terluka.. karena aku
tahu dia sudah menanggung beban selama ini dia terikat oleh aku dan mas Adit
walaupun mas Adit gak pernah sadar sudah mengikat Ronny.
continoue...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar