Dia termenung
Entah kapan
dia memulainya
Aku yakin dia
sedang mencoba menertawakanku
Tentang
perasaan ini
Berjuta detik yang lalu aku mengaku
Untuk sebuah keegoisan yang bernama “cinta”
Aku sudah jujur
Dan tidak pernah mengharapkan jawaban
Kenapa ? dan
haruskah ditertawakan ?
Apakah aku
memaksa dia untuk sebuah jawaban ?
Perasaan rindu
ini tertanam didalam bumi
Menunggu
sebuah kenyataan untuk tumbuh
Mendekap
langit untuk bertanya
Kenapa aku harus rindu padamu?
Gelisah saat tidak melihatmu
Tersenyum saat melihat pundakmu
Selalu berharap bibirmu menyebut namaku
“Cinta”
membuatku terbunuh
Oleh perasaan
rindu yang seperti air
Mengalir tanpa
tahu kapan berakhir
Purwokerto 13 Maret 2015
By Nanik Haryanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar