Powered By Blogger

Kamis, 08 Juni 2017

TANAH BASAH FEBRUARI











Sejak kapan rindu itu bisa ditakar? Terlebih ditimbang serta membandingkan mana yang lebih dari satu sama lain. Jika kau laki-laki pasti menduga bahwa perasaan perempuan selalu berlebihan. Tapi jika kau perempuan pasti menganggap apa yang dipikirkan oleh laki-laki hanyalah mengharapkan sentuhan. Padahal jika menilik lebih jauh lagi, kau dan dia, sempat bertemu dulu di surga. Mungkin Tuhan sengaja menghapus momen itu sebelum ujud berubah menjadi manusia. Mungkin kau dan dia pernah menyapa, sebelum takdir memisahkan -sebentar- di dunia. Lalu langit berganti setiap hari. Terkadang hujan, mendung atau terik menghiasi. Sedangkan malam beberapa kali disinggahi rintikan. Dingin membekap kegelapan. Bulan menutup dari tanah basah. Sepertinya ia ingin menghabiskan malam dengan kesunyian di sebalik mendung langit kelam.

Daun gugur pertanda musim berganti nama. Kau bertanya pada penduduk langit tentang harapan yang terenggut tanpa balasan keberhasilan. Ya, kau menangis saat itu. Mendekap bantal serta selimut. Menyembunyikan rintihan dalam tangisan. Ceritamu terhenti, doamu mungkin diganti. Tuhan bukan penipu. Yang mengajari tanganmu untuk menengadah lalu segala ucap tak akan dibalas. Bukan, Tuhan tidak pernah mengingkari apa yang diberitahukan-Nya. Tuhan bukan manusia. Dia tidak mungkin membohongi semua takdirmu. Dia berjanji, bukan? Takdir akan diubah menurut doa dan ikhtiar. Pintamu tak akan ditolak, itu jaminan. Jangan lupakan sujudmu. Hanya itu tempat di mana kau berbisik terhadap bumi tapi penduduk langit mengamini.

Rintik hujan mulai mengalun pelan. Ada siksa di sudut hatimu tentang ketidak pastian. Kau tidak menangis, Adam tercipta dari tanah. Tempat menyembunyikan semua resah. Pikiran serta hatimu kokoh untuk mencintai. Sosok masa depan yang rupa serta suara tak sekali pun tergambar. Tuhan memberi pilihan. Mencari atau dicari. Kau memilih mencari, berkelana, menyempurnakan iman. Lupa, bahwa kesendirian tidak akan terbalas dengan pertemuan. Itu hanya fase di mana ayat Tuhan menandakan kita dilahirkan berpasangan. Mencari yang terbaik berbeda dengan memilih yang terbaik. Kau berusaha menghindari kekurangan tapi tak sadar, antara kau dan dia yang dibutuhkan hanya keikhlasan.

Besi kotak berwarna dan hidup itu menampilkan candaan tentang hari kasih sayang sedunia. Berharap hari ke empat belas di bulan kedua Masehi itu menghilang dari peredaran. Aku lupa, kapan persisnya sebuah perasaan itu datang. Karena rasa sayang tidak harus dirayakan pada pertengahan Februari untuk diungkapkan. Biarkan ia menunggu -bukan dalam hitungan bulan-, seperti selimut malam yang menanti datangnya fajar. Biarkan ia mengikuti pola takdir Tuhan, diam-diam bersembunyi lalu hadir saat diri ini dilabeli.

Klaten, di sudut ruangan.  
Picture by Google

12 komentar:

  1. Suka gaya bahasanya, meski saya meski harus membaca ulang untuk bisa paham tulisan ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di bagian mana yang harus lebih sedikit dipahami?

      Hapus
    2. Tuhan memberi pilihan. Mencari atau dicari. Kau memilih mencari, berkelana, menyempurnakan iman. Lupa, bahwa kesendirian tidak akan terbalas dengan pertemuan. Itu hanya fase di mana ayat Tuhan menandakan kita dilahirkan berpasangan. Mencari yang terbaik berbeda dengan memilih yang terbaik. Kau berusaha menghindari kekurangan tapi tak sadar, antara kau dan dia yang dibutuhkan hanya keikhlasan.

      Hapus
  2. Ralat " meski saya harus membaca ulang " 😂😂😂

    BalasHapus
  3. Bisa kasih penjelasan mengenai tulisan nih?

    BalasHapus
  4. Ini tentang doa yang tidak akan tidak dikabulkan.

    BalasHapus
  5. Bagian ini bisa dijelasin

    "Tuhan memberi pilihan. Mencari atau dicari. Kau memilih mencari, berkelana, menyempurnakan iman. Lupa, bahwa kesendirian tidak akan terbalas dengan pertemuan. Itu hanya fase di mana ayat Tuhan menandakan kita dilahirkan berpasangan. Mencari yang terbaik berbeda dengan memilih yang terbaik. Kau berusaha menghindari kekurangan tapi tak sadar, antara kau dan dia yang dibutuhkan hanya keikhlasan."

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seseorang yang sedang ikhtiar mencari jodoh biasanya suka memilah-milah.Tapi lupa dengan kekurangan diri.

      Hapus
  6. Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir dan membaca, Faris. ^_^

      Hapus