Powered By Blogger

Jumat, 21 April 2017

CINTA LAKI-LAKI BIASA; selarik cerita


Laki-laki itu sederhana; dia yang sudi mencintaimu apa adanya.
.
“Mas Rafli lagi ngapain?” Rafli menyiapkan segala keperluannya pagi ini. Suara lembut tidak menghentikan cekatan tangannya memeriksa beberapa kertas. Ada acara di sebuah sekolah yang mendapatkan proyek bantan pemerintah. Rafli, sebagai pria dengan pekerjaan mencari bangunan yang sekiranya harus mendapat perhatian dari kas negara. Dia bukan pegawai negeri, juga bukan lelaki dengan tumpukan kertas, pensil runcing serta penggaris. 
.
“Siang ini Mas harus sampai ke Gunung Kidul. Tim sudah ada di sana, pak Gubernur nanti juga datang. Sedangkan Mas harus presentasi tentang kebutuhan-kebutuhan material.”
.
“Bukankah laporan yang sudah kuketik kemarin ada semua?” tanya Nania keheranan.
.
Rafli membuka notebooknya. Mencari tulisan di layar windows; SEKOLAH ALAM, lalu membukanya. Meneliti kembali setiap tulisan dengan kertas-kertas yang dia pegang. Sama, bahkan file di notebook ini sudah berwarna-warni. Lengkap dari susunan pengurus sampai dana anggaran. “Dek, kamu mengerjakan ini semua?” tanya Rafli dengan wajah sumringah.
.
Nania mengangguk, “Mas kemarin kehujanan. Kertas-kertas itu basah sebagian. Aku berusaha mengeringkan tapi sebelum benar-benar kering kulihat tulisannya malah mengabur. Ya sudah, aku buatkan di excel saja, takut kalau sudah kering malah hilang dan gak bisa dibaca.”
.
Rafli tidak bisa berkata apa-apa lagi. Langsung memeluk istrinya yang duduk di kursi roda. Mengucapkan terima kasih lewat hatinya. Selama ini, dia berusaha mengembalikan semua momen kebersamaan mereka dulu. Tapi Rafli kalah oleh takdir, Nania tidak mengingat apapun. Semakin dipaksa, Nania hanya merasakan sakit di kepalanya. “Mas lebih baik mandi dan bersiap-siap. Aku akan membereskan meja ini dan membantu menyiapkan sarapan. Meja kompor buatan Mas kemarin sudah kucoba dan sangat nyaman. Dan juga untuk meja kecil itu,” Nania menunjuk ke sebelah kanan, “sangat pas untuk memotong sayuran dan mengulek bumbu.”
.
Kenangan adalah sesuatu hal yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan. Sepahit apapun, semanis apapun, tetap saja mereka melekat meski berusaha untuk tidak diingat. Tapi berbeda, ketika Tuhan memberikan pilihan lain, mengganti kenangan dengan sebuah ujian lalu memberikan hal-hal baru untuk dirangkai bersama.
.
Saksikan Cinta Laki-Laki Biasa, di bioskop kota tempat anda berdiri sekarang. Jika tidak ada, larilah ke tetangga, membeli tiket lalu bertemu dengan penulisnya. Film serentak tayang di negara tercinta Indonesia, tanggal 1 Desember 2016. Bunda Asma Nadia akan melakukan roadshow di beberapa kota; Solo, Jogja, Surabaya dan Malang. Laki-laki boleh juga kok nonton film ini, apalagi yang jomblo, biar gak ketinggian pasang kriteria. Dan perempuan, wajib dan harus nonton, apalagi yang lagi di status penantian, “Ya Allah, sisakan satu ikhwan seperti akang Rafli dong.”
.
Saya Asmanadians, cerita di atas di luar isi novel dan adegan film itu sendiri. Hanya sedang melakukan tugas promosi film-film yang bermanfaat bagi kaum jomblo.
.
Saya jomblo, ada masalah?
.
Barakallah ^^
.
Klaten, 29 November 2016
#nunox90

Tidak ada komentar:

Posting Komentar